Sinopsis
Takdirmu bukan hasil rekayasa semesta, bukan dari candaan hujan yang jatuh ke bumi, bukan dari ramalan rasi bintang, bukan pula dari hayalan semu di siang bolong. Takutmu akan dunia tak beralasan, sedihmu pada yang pergi tak harus berlarut, dan kecewamu pada yang hilang tak mesti berlanjut. Semoga saat ini kau sudah bersama dan sepakat dengan cara kerja semesta. Bahwa terus menyesali masa lalu hanya akan merusak masa kini. Bukankah memperbaiki masa kini adalah langkah awal untuk masa depan yang indah? Jika kau menginginkan semesta berpihak padamu, jadikanlah semua tindakanmu di dunia ini semata-mata untuk mencari rida-Nya. Buku ini adalah kumpulan tulisan-tulisan yang selama dua tahun sudah menghiasi beranda akun Instagram @sepertiga.malamku. Aku, Kau, dan Semesta secara garis besar bercerita tentang manusia yang mencoba berdamai dengan skenario semesta dan menjalani perannya sebagai hamba Allah dengan bermodalkan keyakinan yang penuh pada Rabbnya. Karena sejatinya manusia tidak akan pernah goyah hidupnya jika yang menjadi tempatnya bergantung adalah sang Pemilik Alam Semesta. Meski penulis sangat menyadari bahwa buku ini masih penuh dengan kekurangan, tapi saya sangat mengharapkan semua hal-hal yang baik bisa tersampaikan kepada pembaca semua. Semoga semua kebaikan yang kalian berikan diganti berlipat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan buku ini dapat terus bermanfaat untuk mengingatkan kita pada sang Ilahi.